Selasa, 02 Desember 2008

SEMOI


semoi bukanlah kota sydney yang indah dan ramai, namun bagiku semoi adalah tempat yang terindah seperti surga yang selalu diimpikan setiap insan, banyak kenangan indah dan pahit yang telah ku lewati, semoi bukanlah wangsinton yang dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit, semoi hanyalah sebuah hutan rimba yang ditumbuhi dengan pohon-pohon tinggi,sejauh mata memandang yang tampak hanyalah pohon bangkirai yang menjulang ke angkasa, semoi memang sunyi namun tak sesunyi hati jendralnya tentara koloninal. semoi tidaklah paris yang setiap malam selalu terang benerang, semoi hanyalah desa lilin yang selalu selalu gelap tapi tak segelap dunianya si kupu-kupu malam, semoi bukanlah jakarta yang selalu diperkaya dengan asap-asap kendaraan, semoi adalah kampung yang sejuk, sesejuk hati penduduk-penduduknya,,,,,,,,,,.

Selasa, 25 November 2008

kisah ku

ohhh..... sungguh tak terbayangkan olehku, kalau ternyata besarku adalah di pesantren. awalnya masih teyap tak percaya kalau aku di pesantren. padahal setelah lulus dari SMP, aku mendaftar di sekolahan negri. lambat laun aku bosan dengan kehidupan di sana. tak ada teman-temanku dari smp yang mengikuti jejakku. akhirnya aku berfikir, dari pada aku menjadi orang yang tak tau apa-apa di sini, lebih baik q ikut dangan teman dekatku di pesantren. tepatnya dua minggu setelah MOS, Q memutuskan untuk pindah ke pesantren. Q pun bahagia bisa bertemu dangan teman seperjuangan Q lagi. tetapi Q sadar bahwa menjalani hidup di pesantren itu tidak mudah. seminggu, sebulan, dan akhirnya pun setahun. tak terasa sudah lama Q hidup di pesantren. dalam kurun waktu selama itu, berbagai cobaan dan ujian menghampiri Q. ada rasa sedikit tak betah, rasa ingin pindah, dll. tetapi banyak rasa yang menutupi itu. aku senang banyak teman yang bisa menemaniku dalam keadaan apapun. itulah hidup, tak selamanya harus hidup bahagia, justru dengan hidup susah itulah kita akan menggapai kehidupan yang gemilang di besar nanti.

Selasa, 04 November 2008

SWARA SANTRIE

dinginya udara pagi menusuk rusuku, mata ini terasa berat untuk dibuka namun malaikat penghambur tidur pun menghampiriku untuk menyadarkanku dari indahnya mimpiku, aku pun terbangun dan ia merasa puas telah mengerjakan amal mulia lalu beliau pergi tuk menyadarkan kawanku yang lain dan aku melanjutkan mimpiku tiba-tiba beliau datang kembali tuk menyadarkanku lagi, akhirnya kuterbangun dan menuju ketoilet, untuk mengambil air wudhu agar syetan penghuni mata ini terusir, dan aku pun kembali kekamar ternyata kawanku sudah berada dimasjid, ku duduk sejenak tiba-tiba terdengar ayat-ayat Quran yang indah dan merdu keluar dari lisan seorang komandan pasukan barisan calon para penghuni syurga yang selama ini di impikan para umat muslim, dan aku hanyut dalam lantunan suara itu, dan akhirnya kepalaku terjatuh diatas bantal dan kulanjutkan mimpiku, tiba-tiba malaikat membangunkanku ku lihat matahari sudah tinggi baru ku sadari bahwa aku tidak menunaikan sholat subuh. "ya Ampunilah hambamu ini yang telah melalaikan perintahmu."